Bagian 06: Perhitungan Penetapan Kebutuhan Alumunium Sulfat

Rumus penetapan kebutuhan alumunium sulfat

BAl     =   Berat Alumunium Sulfat yang dibutuhkan,
LI    =   Konsentrasi Larutan Induk, (g/l),
DO  =   Dosis Larutan Induk yang ditambahkan pada sampel, (ml/l),
Vab =   Volume air baku yang akan diolah, (l).
Rumus di atas adalah rumus untuk menghitung banyaknya Alumunium Sulfat yang dibutuhkan dalam menjernihkan sejumlah volume air. Komponen yang perlu diketahui adalah Konsentrasi larutan induk, dosis optimum yang ditemukan dalam percobaan Jar Test, dan volume air baku yang akan diolah.

Sebelum dilanjutkan pada cara menghitungnya, pelajari terlebih dahulu tentang Metode Jar Test Aluminium Sulfat.

Larutan Induk
Larutan ini adalah konsentrasi larutan Alumunium Sulfat dalam air. Biasanya konsentrasi yang dipergunakan  adalah 1% atau dengan melarutkan padatan Alumunium Sulfat 10 gram dalam 1 liter air bersih. Pemilihan konsentrasi ini adalah untuk mempermudah proses Jar Test dan perhitungannya.

Dosis Optimum
Dosis optimum diperoleh dari hasil percobaan Jar Test pada 1 liter air baku yang menghasilkan proses penjernihan terbaik. Nilai 1 liter air baku selayaknya tidak dikurangi volumenya karena akan mempengaruhi hasil penetapan dosis optimum walaupun apabila dikonversikan dengan rumus di atas akan mendapatkan nilai yang sama. Nilai dosis optimum ditentukan dengan tingkat kekeruhan yang paling rendah dan residu alumunium yang di bawah ambang batas. Apabila ditemukan 2 sampel dari variasi sampel yang dipergunakan nilainya sama, pilihlah dosis yang paling kecil sebagai dosis optimum.

Volume Air Baku
Syarat untuk mengolah air adalah adanya volume yang pasti. Air baku yang masih mengalir di sumbernya tidak dapat dikenakan perlakukan pengolahan karena tidak ada kepastian volumenya. Nilai volume ini akan berpengaruh pada jumlah bahan kimia yang akan dipergunakan.

Setelah ketiga komponen dalam rumus tersebut itu diketahui, maka kita dapat menghitung berapa jumlah Alumunium Sulfat yang dibutuhkan. Perlu diingat, dalam memproses rumus diatas, banyak yang terjebak dengan satuan yang dipergunakan. Dalam hal ini, saya mempergunakan satuan gram (gr) untuk berat dan mililiter (ml) untuk volume. Oke! Kita bisa mulai dengan contoh soal.

Contoh Soal
1.
Berapakah Aluminium Sulfat yang harus ditambahkan ke dalam 10.000 liter air baku yang akan diolah jika data dari hasil Jar Test menunjukkan dosis optimum dengan larutan induk 1% adalah     5 ml untuk 1 liter air sampel?

Penyelesaian:
LI 1%    :      10 g/l =  10 g/1000 ml
DO       :      5 ml/l =  5 ml/1000 ml
Vab      :    10.000 l = 10.000.000 ml

BAl    =    LI x DO x Vab
        =    (10 g/1000 ml)x(5 ml/1000 ml)x(10000000 ml)
        =    (10 g) x (5) x (10)
        =    500 gram
        =    0,5 kg

Jadi untuk menjernihkan 10.000 liter air baku diperlukan penambahan Aluminium Sulfat sebanyak 0,5 kg

2.
Jika harus mendapatkan 200 liter air bersih dengan data Jar Test menunjukan bahwa dengan konsentrasi larutan induk 10 g/1 liter didapat dosis optimum 10 ml?

Penyelesaian:
LI 1%    :    10 g/1 l = 10 g/1000 ml
DO       :    10 ml/1 l = 10ml/1000 ml
Vab     :    Karena volume air hasil olahan harus 200 liter maka volume air baku yang akan diolah harus lebih besar dari air bersih hasil olahan. Asumsinya adalah ketika endapan terjadi, maka air disekitar endapan tidak akan terambil untuk menghindari endapan mengkontaminasi hasil. Minimal penambahan air baku untuk mendapatkan volume hasil yang diharuskan adalah 10%,

Vab    =       200 + 10%
         =       220 liter 
         =       220.000 ml

BAl    =       LI x DO x Vab
        =       (10 g/1000 ml)x(10 ml/1000 ml)x(220000 ml)
        =       (1 g) x (1) x (22)
        =       22 gram

Jadi untuk menjernihkan 220 liter air baku diperlukan penambahan Aluminium Sulfat sebanyak 22 gram

Comments

Popular posts from this blog

Bagian 10: Menentukan Kebutuhan Klorin

Pengertian Instalasi Pengolahan Air