Bagian 05: Metode Jar Test Alumunium Sulfat

Terlihat bahwa setiap penambahan dosis Aluminium Sulfat akan mengurangi tingkat kekeruhan air baku sampai di titik dosis tertentu dan kekeruhan akan kembali naik jika penambahan terus dilakukan setelah dosis yang memberikan kekeruhan yang terkecil tercapai. Dosis tersebut adalah Dosis Optimum

Untuk PAC dan FeCl3 / FeSO4, kurva grafik berupa garis lengkung menurun diikuti garis mendatar setelah tercapai dosis optimumnya.

Untuk mendapatkan dosis optimum, dilakuan suatu percobaan terhadap variasi dosis Alumunium Sulfat terhadap kekeruhan 1 liter air sampel dalam wadah, yang disebut Metode Jar test.
Jar Test adalah metode penentuan takaran Alumunium Sulfat yang diperlukan untuk menjernihkan sejumlah volume air baku.

Prosedur:

1. Buat Larutan Induk Alumunium Sulfat 1% dengan melarutkan 10 gram Alumunium Sulfat ke dalam 1 liter air bersih (bebas kekeruhan).

2. Tampung ke dalam beberapa gelas (usahakan yang transparan) 1 liter sampel air baku yang akan diolah.

3. Tambahkan larutan induk ke dalam masing-masing sampel air baku tersebut dengan dosis bervariasi.

4. Lakukan pengadukan cepat selama 10 menit dengan kecepatan 100 RPM dilanjutkan dengan pengadukan lambat selama 20 menit dengan kecepatan 20 RPM.


5. Biarkan beberapa saat untuk proses terjadinya pengendapan.

6. Pilih sampel dengan tingkat kekeruhan kurang dari 5 NTU dan itu yang disebut dosis optimum.


7. Lakukan perhitungan untuk sejumlah volume air baku yang akan diolah.


Dengan melakukan Jar Test maka akan diketahui dosis yang paling efektif menjernihkan air baku. Dengan demikian, untuk sejumlah volume air baku dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus maupun dengan perhitungan logika matematika sederhana.



BAl     =   Berat Alumunium Sulfat yang dibutuhkan,
LI    =   Konsentrasi Larutan Induk, (g/l),
DO  =   Dosis Larutan Induk yang ditambahkan pada sampel, (ml/l),
Vab =   Volume air baku yang akan diolah, (l).

Untuk contoh dan cara perhitungannya, nanti akan saya jelaskan dalam postingan berikutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian 10: Menentukan Kebutuhan Klorin

Bagian 06: Perhitungan Penetapan Kebutuhan Alumunium Sulfat

Filtrasi dalam Instalasi