Bagian 09: Penghilangan Mikroorganisme Patogen
Mikroorganisme patogen yang menjadi permasalahan utama dalam kesehatan adalah bakteri e.coli. Bakteri ini menyebabkan penyakit diare yang menjadi permasalahan besar ketika menjadi wabah. Sumber utama pencemaran bakteri ini adalah dari perilaku kebersihan manusia itu sendiri. Kotoran yang dihasilkan dari metabolisme manusia dan hewan mengandung banyak bakteri e. coli. Pola sanitasi yang buruk menyebabkan kontaminasi pada sumber air.
Penentuan kadar e. coli ditetapkan dalam satuan per 100 ml sampel Coliform. Coliform adalah bentuk koloni bakteri e.coli yang berjumlah lebih dari sejuta bakteri dalam satu koloni. Pemeriksaan kualitatif maupun kuantitatif bakteri e.coli hanya dapat dilakukan dalam pemeriksaan labolatorium. Dalam air yang aman dikonsumsi, tidak boleh ada bakteri e.coli dalam 100 ml sampel atau 0/100 ml sampel.
Untuk menghilangkan miktoorganisme (desinfeksi) dalam air dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut:
Secara Fisika
MEREBUS
Merebus merupakan teknik yang banyak dilakukan orang secara tradisional. Dengan merebus air, semua mikroorganisme yang berada dalam air akan mati. Hampir semua orang dapat melakukan cara ini. Dengan menempatkan air dalam panci atau bahan logam lainnya, air dipanaskan di atas api sampai mendidih. Energi yang dibutuhkan untuk mendidihkan 1 liter air dengan kayu bakar adalah sebanyak 1 kilogram selama 1 menit. Proses mendidihkan yang baik adalah membiarkan sampai air terbentuk gelembung udara dan berputar selama 1 menit untuk daerah ketinggian rendah atau selama 3 menit untuk daerah dengan ketinggian tinggi. Sebaiknya tidak mempromosikan teknik mendidihkan air pada daerah yang tidak tersedia bahan bakar yang cukup atau kawasan yang langka kayu bakar.
Karena tidak ada efek residual pada cara ini maka kontaminasi balik masih mungkin terjadi. Tempatkan air yang sudah didihkan ke dalam wadah tertutup.
SOLAR DESINFEKTANT
Sinar matahari memiliki gelombang ultra violet yang mampu membunuh mikroorganisme penyebab penyakit. Semakin panas sinar matahari, semakin efektif proses pemaparan. Untuk mendapatkan panas yang efektif, dapat ditambahkan seng sebagai alas pada proses sodis (solar desinfektant).
Air yang akan dipaparkan ditempatkan dalam botol plastik atau kaca transparan. Pemaparan dilakukan dengan meletakan pada seng di bawah sinar matahari yang terik. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lama proses sekitar 5 jam pada tengah hari yang terik atau diulangi beberapa kali jika cuaca berawan. Penuhi botol yang akan dipaparkan duapertiga bagian saja dan kocok beberapa kali agar proses lebih efektif pada saat pemaparan.
DESINFEKSI SECARA KIMIA
KLORINASI
Banyak produk desinfektan berbahan dasar klorin yang dapat dipergunakan secara instan untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dalam air. Produk-produk instan keluaran pabrikan sudah tertera cara pemakaiannya pada label kemasan. Selalu berhati-hati dalam penanganan bahan kimia ini. Perhatikan petunjuk penggunaan dan langkah antisipasi ketika terjadi kecelakaan.
Gugus klorin yang akan dipergunakan dalam sebagai desinfektan terdapat dalam beberapa senyawa kimia seperti dalam bentuk gas atau liquid Cl2 dan serbuk Kalsium Hipoklorit/HTH-Ca(OCl)2 atau Sodium Hipoklorit-NaOCl. Bentuk senyawa ini sangat reaktif dan korosif sehingga penanganan senyawa ini harus sangat berhati-hati.
Klorinasi adalah bentuk desinfeksi yang paling banyak digunakan dalam berbagai unit pengolahan air. Adanya kandungan residu klorin yang bertahan beberapa waktu dalam air membuat kontaminasi balik ketika air disimpan bisa dihindari.
Artikel Dasar Pengolahan Air ini akan menekankan teknik klorinasi sebagai desinfektan yang akan dibahas lebih lanjut.
Terima kasih atas kunjungannya.
Penentuan kadar e. coli ditetapkan dalam satuan per 100 ml sampel Coliform. Coliform adalah bentuk koloni bakteri e.coli yang berjumlah lebih dari sejuta bakteri dalam satu koloni. Pemeriksaan kualitatif maupun kuantitatif bakteri e.coli hanya dapat dilakukan dalam pemeriksaan labolatorium. Dalam air yang aman dikonsumsi, tidak boleh ada bakteri e.coli dalam 100 ml sampel atau 0/100 ml sampel.
Untuk menghilangkan miktoorganisme (desinfeksi) dalam air dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut:
Secara Fisika
- Merebus
- Pemaparan pada sinar matahari (Solar Desinfektan/Sodis)
- Penyinaran dengan lampu ultra violet
- Ozonasi
- Klorinasi
MEREBUS
Merebus merupakan teknik yang banyak dilakukan orang secara tradisional. Dengan merebus air, semua mikroorganisme yang berada dalam air akan mati. Hampir semua orang dapat melakukan cara ini. Dengan menempatkan air dalam panci atau bahan logam lainnya, air dipanaskan di atas api sampai mendidih. Energi yang dibutuhkan untuk mendidihkan 1 liter air dengan kayu bakar adalah sebanyak 1 kilogram selama 1 menit. Proses mendidihkan yang baik adalah membiarkan sampai air terbentuk gelembung udara dan berputar selama 1 menit untuk daerah ketinggian rendah atau selama 3 menit untuk daerah dengan ketinggian tinggi. Sebaiknya tidak mempromosikan teknik mendidihkan air pada daerah yang tidak tersedia bahan bakar yang cukup atau kawasan yang langka kayu bakar.
Karena tidak ada efek residual pada cara ini maka kontaminasi balik masih mungkin terjadi. Tempatkan air yang sudah didihkan ke dalam wadah tertutup.
SOLAR DESINFEKTANT
Sinar matahari memiliki gelombang ultra violet yang mampu membunuh mikroorganisme penyebab penyakit. Semakin panas sinar matahari, semakin efektif proses pemaparan. Untuk mendapatkan panas yang efektif, dapat ditambahkan seng sebagai alas pada proses sodis (solar desinfektant).
Air yang akan dipaparkan ditempatkan dalam botol plastik atau kaca transparan. Pemaparan dilakukan dengan meletakan pada seng di bawah sinar matahari yang terik. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lama proses sekitar 5 jam pada tengah hari yang terik atau diulangi beberapa kali jika cuaca berawan. Penuhi botol yang akan dipaparkan duapertiga bagian saja dan kocok beberapa kali agar proses lebih efektif pada saat pemaparan.
DESINFEKSI SECARA KIMIA
KLORINASI
Banyak produk desinfektan berbahan dasar klorin yang dapat dipergunakan secara instan untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dalam air. Produk-produk instan keluaran pabrikan sudah tertera cara pemakaiannya pada label kemasan. Selalu berhati-hati dalam penanganan bahan kimia ini. Perhatikan petunjuk penggunaan dan langkah antisipasi ketika terjadi kecelakaan.
Gugus klorin yang akan dipergunakan dalam sebagai desinfektan terdapat dalam beberapa senyawa kimia seperti dalam bentuk gas atau liquid Cl2 dan serbuk Kalsium Hipoklorit/HTH-Ca(OCl)2 atau Sodium Hipoklorit-NaOCl. Bentuk senyawa ini sangat reaktif dan korosif sehingga penanganan senyawa ini harus sangat berhati-hati.
Klorinasi adalah bentuk desinfeksi yang paling banyak digunakan dalam berbagai unit pengolahan air. Adanya kandungan residu klorin yang bertahan beberapa waktu dalam air membuat kontaminasi balik ketika air disimpan bisa dihindari.
Artikel Dasar Pengolahan Air ini akan menekankan teknik klorinasi sebagai desinfektan yang akan dibahas lebih lanjut.
Terima kasih atas kunjungannya.
Teknik Dasar Pengolahan Air
- Bagian 1: Mengapa Air Harus Diolah
- Bagian 2: Pemisahan Air Dari Partikel Pengotor
- Bagian 3: Teknik Pengendapan/Sedimentasi
- Bagian 4: Pengendapan Secara Kimiawi
- Bagian 5: Metode Jar Test Alumunium Sulfat
- Bagian 6: Perhitungan Penetapan Kebutuhan Alumunium Sulfat
- Bagian 7: Penyaringan/Filtrasi
- Bagian 8: Mekanisme Kerja Filter Pasir
- Bagian 9: Penghilangan Mikroorganisme Patogen
- Bagian 10: Menentukan Kebutuhan Klorin
- Bagian 11: Rangkaian Pengolahan Air
Comments
Post a Comment