Merancang Pengolahan Air Skala Rumah Tangga

Definisi dari skala rumah tangga ya berarti penggunaannya sebatas untuk keperluan sehari-hari di rumah. Jika berasumsi bahwa kebutuhan air perorang perhari 50 liter maka untuk keluarga dengan 5 orang anggota membutuhkan air sebanyak 250 liter. Angka inilah yang menjadi acuan pembuatan model untuk rumah tangga.

Alur berpikir merancang instalasi pengolahan air skala kecil atau besar sama saja. Di sini kita lakukan pendekatan skala rumah tangga agar mudah dipahami. kita samakan alur berpikir dengan diagram alur berikut ini
Diagram Pertimbangan Rancangan Instalasi Pengolahan Air
Untuk lebih memberikan gambaran, saya berikan sebuah contoh kasus. 

Sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya berasal dari sumur gali yang struktur tanahnya keropos sehingga tercemar dari selokan. Air keruh, berbau, dan terkadang terdapat buih deterjen. Bagaimana kita mengatasi masalah ini?

Banyak cara untuk mengatasinya. Agar sistematik, kita mengacu pada dasar pengolahan air yang telah kita bicarakan sebelumnya mulai dari pendahuluan sampai teknik pengolahan air bagian 1 sampai 11. 

Langkah pertama dan yang paling prinsip adalah sumber airnya. Jika memungkinkan melakukan tindakan penyelamatan sumber adalah hal paling penting. Resikonya  investasinya besar. Untuk kasus di atas, kita bisa melakukan penambalan kebocoran dinding sumur dari saluran limbah tersebut. Bisa salurannya yang diperkeras dengan semen, atau dilakukan pemipaan pada saluran limbah dan diarahkan pada tempat yang aman, atau melakukan perkerasan pada dinding sumur tersebut. Atau langkah pembuatan sumur baru dengan kontruksi lebih baik seperti pengeboran sumur dalam.

Langkah kedua. Jika tindakan terhadap sumber tidak bisa dilakukan karena keterbatasan, kita bisa melakukan tindakan kepada airnya. Penilaian terhadap kualitas air baku harus dilakukan sebelum melakukan proses pengolahan untuk mengetahui cara terbaik untuk mengolah air tersebut. Tidak memiliki peralatan labolatorum bukan halangan karena kita bisa melakukannya secara pengamatan kasat mata saja. 

Air dalam kasus tadi karakteristiknya keruh, berbau dapur, tidak berwarna kuning, sumber terkontaminasi selokan yang berarti kemungkinan bahan organik dan bakteri tinggi. Dari pengamatan ini, kita bisa mengambil kesimpulan bagaimana cara untuk mengolah air seperti ini. Kekeruhan dikurangi dengan teknik pengendapan dan penyaringan pasir, bau bisa dihilangkan dengan filter karbon aktif, dan bakteri dihilangkan dengan kaporit. Atau dengan penggunaan filter pasir lambat atau biosand yang mampu mengatasi semua masalah tadi. Dari sini kita pertimbangkan instalasi pengolahannya.

Langkah ketiga adalah merancang instalasi pengolahan berdasarkan pertimbangan kapasitas produksi yang kita inginkan, proses pengolahan yang akan dilakukan dan pertimbangan ketersediaan bahan dan media. Sebagai contoh kita mempertimbangkan penggunaan filter pasir cepat untuk mendapatkan air bersih sebanyak 250 liter per hari. Dengan kapasitas sebesar ini, kita membutuhkan filter pasir dengan diameter 4 inch. Karena memilih filter cepat maka harus dilakukan pre-treatment untuk mengurangi kekeruhan hingga dibawah 10 NTU. Untuk Pengolahan pendahuluan ini berupa proses pengendapan dibutuhkan bak penampung bair baku.

Bahan kimia untuk proses pengendapan bisa dipilih PAC agar tidak perlu melakukan Jar Test terlebih dahulu. Untuk model penambahannya bisa ditambahkan langsung pada bak penampung atau melalui suatu catridge atau wadah yang dirancang dapat memasukan bahan kimia ke dalam aliran air. 

Air hasil olahan diperlukan penampung sebelum dialirkan ke bak atau kran pengguna.

Kira-kira seperti ini sketsa rancangannya.
Rancangan Instalasi Pengolahan Air
Diagram Instalasi Pengolahan Air

Ini hanyalah salah satu pilihan instalasi pengolahan air yang dapat diterapkan. Banyak pilihan lain yang dapat dilakukan seperti menggunakan bejana pengendap dengan bahan pengendap instan, penggunaan filter keramik, merancang filter pasir lambat atau biosand, dan menggunakan produk instan keluaran pabrikan.

Apapun teknologi yang dipergunakan, apapun produk yang dipakai, merancang instalasi pengolahan adalah pengetahuan yang mutlak dimiliki untuk mendapatkan sebuah hasil yang efisien.

Peralatan yang dipergunakan, bahan-bahan yang dipakai, dan contoh teknologi terapan yang sudah sering dipakai akan kita perjelas dalam artikel berikutnya. Pelajari terlebih dahulu prinsip dan dasar teknik pengolahan air agar dalam mengaplikasikan pengetahuan ini menjadi produk terpakai menjadi lebih mudah.

Comments

  1. Informasi yang sangat bermanfaat. Terimakasih sudah berbagi. Apa bisa minta email pengelola untuk diskusi lebih lanjut.
    Thanks, sukses selalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama, gan. bisa email saja ke esk.seta@gmail.com

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bagian 10: Menentukan Kebutuhan Klorin

Bagian 06: Perhitungan Penetapan Kebutuhan Alumunium Sulfat

Pengertian Instalasi Pengolahan Air