Posts

Showing posts from September, 2013

Bagian 01: Mengapa Air Harus Diolah

Image
Pertanyaan mendasar pada pengolahan air adalah mengapa air harus diolah? Karena tidak semua sumber air yang tersedia di alam memiliki kualitas sebagai air minum dan air bersih. Standar air bersih, air minum, air kolam renang, maupun air pemandian umum dapat dilihat dalam Permenkes yang sebelumnya sudah saya posting. Secara umum, dari aspek fisika, kimia, radiologi, dan mikrobiologi, kualitas air di alam tidak memenuhi standar dimaksud. Untuk mencapai standar yang diharuskan maka air tersebut diolah. Turbidiy atau kekeruhan air harus dijernihkan untuk mendapatkan kualitas air yang bagus. Bakteri seperti e. coli dalam bentuk koloni coliform harus benar-benar dihilangkan dalam air. Bahan kimia harus diminimalisasi sampai ambang batas ditentukan. Untuk mendapatkan cara pengolahan yang sesuai, maka perlu dilakukan analisis terhadap kualitas sumber airnya. Jika memang turbidity (kekeruhan) yang menjadi masalah, maka metode pengendapan dan penyaringan dapat dipilih sebagai metoda y

Persyaratan dan Pengawasan Air Minum | Peraturan Menteri Kesehatan

Image
Sebelumnya sudah dibahas mengenai standar kualitas air berdasarkan regulasi lokal yaitu Permenkes no.416 tahun 1990 . Mengikuti perkembangan jaman maka standar kualitas untuk air minum dan pengawasannya mengalami revisi dua kali yaitu dengan Keputusan Menteri Kesehatan no.907/MENKES/SK/VIII/2002 dan Permenkes no.492/MENKES/PER/IV/2010. Kedua-duanya merevisi untuk masalah air minum Mulai beralihnya budaya masyarakat mengkonsumsi air minum dari air yang berasal dari sumber yang dimasak terlebih dahulu ke cara konsumsi air yang berasal dari pengolahan air minum seperti depot isi ulang dan air minum dalam kemasan, menjadikan pemerintah mengeluarkan peraturan ini sebagai revisi untuk Permenkes no.416 tahun 1990. Perbedaannya adalah lebih memperinci jenis tentang air minum, yaitu: 1. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga, 2. Air yang didistribusikan melalui tanggi air, 3. Air Kemasan, dan 4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan

Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Sesuai Permenkes RI

Image
Walaupun bisa dianalisis secara kasat mata atau dengan metode pengamatan, data kualitas air bersih secara akurat hanya bisa didapat melalui pengujian secara labolatorium. Sampel yang diambil dari air yang akan diperiksa harus diperiksa berdasarkan parameter kualitas air bersih yang distandarkan melalui regulasi pemerintah. Untuk global dapat diperoleh data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, atau secara lokal, Permenkes RI no.416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air. Salinan lengkapnya dapat diunduh disini   Dalam lampiran Permenkes tersebut dimuat daftar kualitas air berdasarkan jenis penggunaannya yaitu: 1. Daftar Persyaratan Kualitas Air Minum 2. Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih 3. Daftar Persyaratan Kualitas Air Kolam Renang 4. Daftar Persyaratan Kualitas Air Pemandian Umum Dalam Permenkes tersebut, pengertian air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air bersih adalah air yang digu

Sumber Air dan Penilaiannya

Sumber air untuk dipergunakan atau dikonsumsi baik secara langsung maupun melalui proses pengolahan terlebih dahulu harus melewati penilaian. Dengan menilai, maka dapat dipilih sumber terbaik dan metode terbaik untuk menanganinya. Langsung dipergunakan ataukah melalui proses pengolahan? Seperti apakah proses pengolahan yang paling efektif? Semua itu menjadi pertimbangan awal. Prinsip pemilihan sumber air baku adalah sumber air yang paling memungkinkan untuk diolah secara efektif dan efisien. Semakin sedikit partikel pengotor dan cemaran polutan baik organik dan anorganik, maka pengolahan jauh akan lebih mudah dan memungkinkan dengan cara sederhana. Keberadaaan sumber sangat erat hubungannya dengan kualitas air baku. Beberapa sumber air yang dapat dipergunakan: 1. Air permukaan 2. Air sumur dangkal 3. Air sumur dalam/artesis Dalam hal ini kita tidak berbicara tentang air laut maupun air hujan walaupun keduanya merupakan sumber air juga. Sumber air permukaan, sebagai contoh, mata air, s

Cara Sederhana Mendapatkan Air Bersih

Adalah dengan mencari sumber air yang baik. Mudah saja menilai sumber itu layak atau tidak, yaitu dengan melihat pengguna sumber itu sebelumnya. Jika banyak pengguna dan tidak ada riwayat bermasalah akibat penggunaan air itu, ya bisa dipastikan sumber itu aman. Lebih mudahnya, saya berikan tips menilai kondisi sumber air tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi: 1. Jenis Sumber Air Sumber air dibedakan antara sumber tertutup atau terbuka. Sumber tertutup seperti sumur bor atau mata air yang ditutup setidaknya memberikan kemungkinan kontaminasi lebih kecil walaupun tidak 100% kualitas baik, tapi jika tertutup akan lebih aman dari sumber air terbuka seperti sungai atau danau. 2. Penilaian kasat mata Jernih, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau adalah parameter estetika yang memberikan kenyamanan bagi kita menggunakan air. 3.  Lokasi sumber air Waspadai jika sumber air, walaupun tertutup, jika berada di pemukiman yang rapat, jika berada di lingkungan industri seperti textile.

Berkenalan Dengan Air Bersih

Semua orang tahu bahwa air yang baik adalah air yang bersih. Dikatakan bersih berarti air tersebut memenuhi syarat untuk dikonsumsi baik untuk konsumsi minum dan memasak, maupun untuk penggunaan kebersihan atau sanitasi seperti MCK dll. Semua syarat dikatakan layak dikonsumsi dapat dilihat dalam peraturan pemerintah maupun standar dari WHO. Agar mudah dipahami kita berpikir sebagai orang awam saja karena air adalah hak semua orang termasuk orang awam juga. Secara umum karakter air aman dikonsumsi meliputi: 1. Bebas bahan kimia berbahaya 2. Bebas Radioaktif 3. Bebas mikroorganisme 4. Secara estetika dapat diterima Bebas bahan kimia berarti berat logam berat seperti arsenik, merkuri, peptisida, dll adalah bahan kimia yang mutlak tidak boleh terdapat pada air. Biasanya bahan kimia ini disebabkan oleh pencemaran akibat aktivitas industri, pertambangan, bahkan pertanian. Hati-hati bila menggunakan sumber air dari kawasan disebutkan tadi. Radioaktif biasanya terjadi jika sumber berada dekat

Air dan Sanitasi - Satu Dunia

Air dan sanitasi adalah dua kata yang saling berkaitan. Keterbatasan terhadap akses air bersih akan melahirkan situasi sanitasi yang buruk dan sanitasi yang buruk merusak akses terhadap air bersih. Catatan ini merupakan refleksi penulis terhadap dunia yang 6 tahun digeluti dan pada akhirnya episentrum kehidupan selama itu harus ditinggalkan. Pusat Air dan Sanitasi Darurat boleh jadi ditinggalkan tapi apa yang didapat dari sana adalah amanah yang harus disampaikan. Keberadaan sumber air bersih sepertinya semakin sulit didapat. Tanpa data memang kurang rasanya mengatakan demikian, hanya saja membandingkan ketika saya kecil dulu, sumur-sumur masih jernih dan tak pernah mengering di musim kering, sungai-sungai bersih walau banyak yang mencuci bahkan mandi di sana. Sekarang, untuk mendapatkan air bersih dari sumur sendiri, saya harus menyaringnya. Dulu adalah tahun 90-an sekarang sudah tahun 2013, air bersih ko susah didapat ya? Tsunami NAD, saya bergabung dengan tim yang menyediakan air b