Rangkaian Kerja Instalasi Pengolahan Air

Sebagai otomatisasi rangkaian proses pengolahan air, instalasi pengolahan air apapun bentuk dan skala produksinya akan tetap mengacu pada rangkaian dasar pengolahan air, yaitu:

Sumber Air –> Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi (Pengendapan) –> Filtrasi –> Disinfeksi

Sebuah Instalasi merujuk pada peralatan yang bekerja melakukan proses-proses yang terjadi dalam suatu pengolahan air. Perkembangan atas peralatan tersebut yang menyebabkan inovasi terhadap instalasi pengolahan air ini sedangkan proses yang terjadi selama pengolahan secara umum tetap mengikuti kaidah rangkaian dasar pengolahan air di atas baik secara keseluruhan maupun sebagian tergantung pada tingkat kerumitan terhadap air baku yang akan diolah.

Sumber air baku, seperti yang sudah dijelaskan pada Teknik Dasar Pengolahan Air, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian pengolahan air. Pengamatan terhadap fisik sumber, kualitas air, dan persyaratan lain sebagai sumber yang layak diolah merupakan parameter tingkat kerumitan proses pengolahan maupun produksi air yang diinginkan. Sebagai contoh, air dengan sungai yang berada di hilir daerah pertanian maupun industri memiliki kerumitan lebih daripada yang berada di hulu. Berbagai persyaratan sumber air sebagai sumber air baku akan kita perjelas kemudian. 

Berbicara instalasi, bagaimana air dari sumber berpindah atau ditransmisikan ke bagian lain proses pengolahan merupakan hal yang menjadi inovasi dari hari ke hari. Berbagai macam jenis pompa ditemukan untuk mentransimikan air baku dari sumbernya.

Pompa sebagai alat pentransmisi air, selain untuk memindahkan air baku dari sumber juga digunakan untuk memindahkan air dari satu bagian proses ke bagian yang lain. Saluran yang digunakan untuk menghubungkan antar proses pengolahan air digunakan pipa. Ada berbagai jenis dan ukuran pipa yang dapat digunakan. Pipa atau selang, merupakan penghubung dan sarana air mengalir. Dalam hal yang berkaitan dengan pompa, pipa/selang terbagi atas pipa/selang hisap untuk menghisap air menuju pompa dan pipa/selang pengirim untuk mengirim air ke tempat yang dituju. Jenis dan persyaratan pipa/selang dalam sebuah instalasi akan kita bicarakan lebih lanjut.

Penampung air adalah sarana untuk menampung sejumlah volume air untuk diproses maupun setelah proses (hasil olahan). Hal terpenting dari sebuah penampungan adalah adanya kepastian volumenya. kepastian volume ini dikaitan dengan penggunaan bahan kimia pengendap dan perhitungan produksi pengolahan air keseluruhan. Adapun bentuk dari penampungan apakah silinder terbuka atau tertutup ataupun berbentuk bak persegi terbuka atau tertutup, semua mempunyai pengaruh spesifikasi terhadap proses pengolahan.

Pembubuhan pengendap koagulan-flokulan bisa dilakukan secara manual dengan langsung ditambahankan pada penampung air baku dengan dosis tertentu atau bisa melalui sebuah catridge yang ditempatkan pada pipa/selang transmisi, atau dengan pompa dosis yang dapat menginjeksikan bahan tersebut pada sistem secara langsung. Bagaimana dan peralatan terkait kita bicarakan lebih detail lagi.

Filtrasi adalah bagian yang bisa disebut jantungnya pengolahan air. Perkembangan dari abad pertengahan dengan ditemukannya fitrasi dengan pasir lambat atau biosand, berkembang dengan penggunaan filter pasir cepat baik bertekanan tinggi atau tidak, filter keramik, ultrafilter, sampai teknologi Reverse Osmosis yang dapat menyaring semua unsur kecuali H2O. Teknologi yang hendak kita perdalam disini adalah filter pasir lambat dan pasir cepat. Teknologi yang lainnya kita ulas sebagai pengenalan saja.

Kontrol kualitas bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian pengolahan air. Air adalah hal yang dikonsumsi dan kualitasnya sebagai air bersih maupun  air minum diatur oleh regulasi. Kontrol kualitas setidaknya berada pada posisi sebelum memulai proses dan setelah memulai proses. Mulai dari sumber sampai titik produksi.

Demikian paparan singkat Rangkaian Kerja Instalasi Pengolahan Air yang akan diperdalam lagi melalui bagian lain dari tulisan ini. Gambaran lebih rinci dapat dilihat dari gambar di bawah ini.
Diagram Instalasi Pengolahan Air
Diagram Instalasi Pengolahan Air
Penjelasan gambar:
  • Proses pengolahan dimulai dari pemilihan sumber air baku yang akan berimbas pada teknik pengolahan selanjutnya.
  • Proses transmisi atau pemindahan air baku dari sumber ke penampungan. Selama transmisi, instalasi dapat dirancang untuk melakukan proses koagulasi dan flokulasi. 
  • Penampungan air baku, didalamnya termasuk melakukan proses sedimentasi setelah selama transmisi terjadi koagulasi dan flokulasi atau di penampungan ini semua proses koagulasi flokulasi dan sedimentasi dilakukan.
  • Filtrasi dilakukan setelah terjadi sedimentasi baik sekedar pre-treatment untuk mengurangi kekeruhan (untuk filter pasir cepat) atau mendapatkan air jernih langsung (untuk ultrafilter atau filter karbon).
  • Sebelum menuju penampungan hasil olahan, dapat dilakukan proses disinfeksi dengan cara klorinasi.
  • Penampungan air hasil olahan untuk selanjutnya didistribusikan melalui pumping jaringan air maupun dengan truk tangki. 
  • Kontrol kualitas dilakukan dari sumber air baku sampai dengan penampungan hasil olahan untuk memastikan keamanan produksi air bahkan sampai pengguna wajib dilakukan kontrol agar menjamin air aman dikonsumsi.
  • Semua proses mulai dari pemilihan air baku sampai ke penampungan adalah instalasi pengolahan air atau water treatment plant. WTP tidak dibatasi pada sistem penyaringan saja -walaupun ini jantungnya sistem pengolahan air- tapi semua modul peralatan yang terintegrasi untuk memproduksi air.
  • Jika ditambahkan dengan sistem distribusi, maka keseluruhan disebut sistem suplai air.


Comments

Popular posts from this blog

Bagian 10: Menentukan Kebutuhan Klorin

Bagian 06: Perhitungan Penetapan Kebutuhan Alumunium Sulfat

Filtrasi dalam Instalasi